Senin, 11 Februari 2013

Hakekat sholat

Sholat adalah perintah wajib dan juga penyembahan kepada Allah, yang di terima langsung oleh Rasulullah di alam Ketuhanan, oleh karena itu pastilah sangat istimewa dan mengandung banyak rahasia yang tersembunyi, jika kita hanya skedar melihat gerakannya saja,kita pasti akan bertanya-tanya, kok penyembahan kepada Allah seperti itu? Berdiri,Rukuk,Sujud dan Iftidal, kelihatan sangat aneh, dan kadang menjadi bahan olok-olok bagi non muslim, bahkan kelihatan cara mereka menyembah kelihatan lebih hikmah.oleh karna itu, sebagai muslim kita wajib mengetahui hakikat dari Sholat, baik itu gerakannya, maupun hal yang tersembunyi dibalik gerakan itu, adapun kemudian daripada itu sholat bukan sekedar daripada memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW.

Bahwasanya diceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a, berkata aku datang ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s, daripada ilmu yang sempurna dunia dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu. Ini perkara wajib bagi kita untuk mengetahuinya. Lalu dijelaskanlah bahwa pertama kali bermula hakikatnya didalam shalat itu atas 4 (empat) perkara :

1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU’ (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI’RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya :

BERDIRI ( IHRAM) itu karena huruf ALIF penyembahanannya API, bukan api pelita dan bukan pula api bara. Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• KUAT.
• LEMAH.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukan kudrat dan iradat Allah itu yang lemah karna Maha Kuat Allah dan Maha Suci Allah dari Sifat kelemahan. Adapun sifat lemah itu pada sifat kita yang baharu ini. Maka yang dihilangkan tatkala BERDIRI itu ada pada segala AF’AL (perbuatan) hamba yang baharu.

Penjelasan :
Bahwa sesungguhnya segala gerak adalah gerak Allah semata-mata, Mahluk hanya di beri gerak atau sekedar menerima Astar Ilahi semata, Allah yang berdiri sendiri, “Wa Qiamu Binafsihi” Maka berdirinya seorang hamba didalam Sholatnya tiada lain hanya diberi kekuatan dari sifat Qiamunnya Allah, maka hilangkanlah Af’al atau perbuatan hamba (baharu) karna pada hakikatnya, yang ada hanya Af’al Allah semata.

RUKU’ (MUNAJAH) itu karena huruf LAM Awal, penyembahannya ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur. Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat KEELOKAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• TUA.
• MUDA.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak mempunyai TUA dan MUDA. Adapun yang dihilangkan tatkala RUKU’ itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.

SUJUD (MI’RAJ) itu karena huruf LAM Akhir, penyembahannya AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai. Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat KEKERASAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• HIDUP.
• MATI.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI. Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu.

DUDUK (TABDIL) itu karena huruf HA, penyembahannya TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur. Adapun artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat KESEMPURNAAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• ADA.
• TIADA.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA. Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu, karena hamba itu wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.

Itulah hakikatnya shalat. Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas, shalatnya hukumnya KAFIR JIN dan NASRANI, artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti KAFIR BATHIN, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi. Tuntutan mereka berbicara ini wajib atas kamu. Jangan shalat itu menyembah berhala !!!.

INILAH PASAL

Masalah yang menyatakan sempurnanya orang TAKBIRATUL IHRAM, yaitu hendaklah tahu akan MAQARINAHNYA.

Bermula MAQARINAH shalat itu terdiri atas 4 (empat) perkara :

1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU’ (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI’RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya BERDIRI (IHRAM) itu adalah terdiri dari 2 kalimat yakni ALLAHU dan AKBAR, jika kita sedikit berfikir, kenapa Takbiratul Ihkram itu dimulai dengan kalimat Allahu Akbar, kenapa bukan dengan kalimat Allahu Kabirun (yang berarti sama) Allah Maha Besar., atau dengan kalimat yang lain? Sesungguhnya Takbiratul Ihkram adalah Musahadah, menghilangkan sifat baharu hingga yang ada hanya sifat Qadim Allah semata, Allah adalah Ismu Dzat dan Akbar adalah Ismu Sifat. Sesungguhnya tiadalah sifat Allah berpisah dari DzatNya, jadi hakikat dari Takbiratul Ihkram adalah Penyatuan ALIF Allah dan ALIF Akbar , La Maujuda Illallah, La Maksuda Illallah, Hilangkan sifat baharu yang ada hanya Allah semata, artinya : tiada akan tahu dirinya lagi, lupa jika sedang menghadap Allah Ta’ala, siapa yang menyembah?, dan siapa yang disembah?.

Adapun hakikatnya RUKU’ (MUNAJAH) itu adalah BERKATA-KATA, artinya : karena didalam TAKBIRATUL IHRAM itu tiada akan menyebut dirinya (asma/namanya), yaitu berkata hamba itu dengan Allah. Separuh bacaan yang dibaca didalam shalat itu adalah KALAMULLAH.

Adapun hakikatnya SUJUD (MI’RAJ) itu adalah TIADA INGAT YANG LAIN TATKALA SHALAT MELAINKAN ALLAH SEMATA.

Adapun hakikatnya DUDUK (TABDIL) itu adalah SUDAH BERGANTI WUJUD HAMBA DENGAN TUHANNYA.

Sah dan maqarinahnya shalat itu terdiri atas 3 (tiga) perkara :
1. QASHAD.
2. TA’ARADH.
3. TA’IN.

Adapun QASHAD itu adalah menyegerakan akan berbuat shalat, barang yang dishalatkan itu fardhu itu sunnah.
Adapun artinya TA’ARRADH itu adalah menentukan pada fardhunya empat, tiga atau dua.
Adapun TA’IN itu adalah menyatakan pada waktunya, zhuhur, ashar, maghrib, isya atau subuh.

Masalah yang menyatakan sempurnanya didalam shalat :
Adapun sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu hakikatnya : Nyata kepada Af’AL Allah.
Hurufnya ALIF.
Alamnya NASUWAT.
Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT.

Adapun sempurnanya RUKU’ (MUNAJAH) itu hakikatnya : Nyata kepada ASMA Allah.
Hurufnya LAM Awal.
Alamnya MALAKUT.
Tempatnya HATI, karena hati itu kenyataan THARIQAT.

Adapun sempurnanya SUJUD (MI’RAJ) itu hakikatnya :Nyata kepada SIFAT Allah.
Hurufnya LAM Akhir.
Alamnya JABARUT.
Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT.

Adapun sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya : Nyata kepada ZAT Allah.
Hurufnya HA.
Alamnya LAHUT.
Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MA’RIFAT.

Adapun BERDIRI (IHRAM) itu kepada SYARIAT Allah. Hurufnya DAL.
Nyatanya kepada KAKI kita.

Adapun RUKU’ (MUNAJAH) itu kepada THARIQAT Allah. Hurufnya MIM.
Nyatanya kepada PUSAT (PUSER) kita.

Adapun SUJUD (MI’RAJ) itu kepada HAKIKAT Allah.Hurufnya HA.
Nyatanya kepada DADA kita.

Adapun DUDUK (TABDIL) itu kepada MA’RIFAT Allah. Hurufnya MIM Awal.
Nyata kepada KEPALA (ARASY) kita.

Jadi Orang Shalat membentuk huruf MUHAMMAD.

INILAH PASAL

Asal TUBUH kita (jasmaniah) kita dijadikan oleh Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1. API.
2. ANGIN.
3. AIR.
4. TANAH.

Adapun NYAWA kita dijadikan Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1. WUJUD.
2. NUR ILMU.
3. NUR.
4. SUHUD.

Adapun MARTABAT Tuhan itu ada 3 (tiga) perkara :
1. AHADIYYAH.
2. WAHDAH.
3. WAHIDIYYAH.

Adapun TUBUH kita dijadikan Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1. WADIY.
2. MADIY.
3. MANIY.
4. MANIKAM.

Masalah yang menyatakan jalan kepada Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1. SYARIAT. = AF’AL. = BATANG TUBUH.
2. THARIQAT. = ASMA. = HATI. DIRI
3. HAKIKAT. = SIFAT. = NYAWA. KITA
4. MA’RIFAT. = RAHASIA. = SIR.

Adapun hakikatnya :
SYARIAT itu adalah KELAKUAN TUBUH.ü
THARIQAT itu adalah KELAKUAN HATI.ü
HAKIKAT itu adalah KELAKUAN NYAWA.ü
MA’RIFAT itu adalah KELAKUAN ROHANI.ü

Adapun yang tersebut diatas itu nyata atas penghulu kita Nabi MUHAMMAD. Karena lafadz MUHAMMAD itu 4 (empat) hurufnya yaitu :
1. MIM Awal.
2. HA.
3. MIM Akhir.
4. DAL.

Adapun huruf MIM Awal itu ibarat KEPALA.
Adapun huruf HA itu ibarat DADA.
Adapun huruf MIM Akhir itu ibarat PUSAT (PUSER).
Adapun huruf DAL itu ibarat KAKI.

Adapun huruf MIM Awal itu MAQAM-nya kepada alam LAHUT.
Adapun huruf HA itu MAQAM-nya kepada alam JABARUT.
Adapun huruf MIM Akhir itu MAQAM-nya kepada alam MALAKUT.
Adapun huruf DAL itu MAQAM-nya kepada alam NASUWAT.

Sah dan lagi lafadz ALLAH terdiri dari 4 (empat) huruf :
1. ALIF.
2. LAM Awal.
3. LAM Akhir.
4. HA.

Adapun huruf ALIF itu nyatanya kepada AF’AL Allah.
Adapun huruf LAM Awal itu nyatanya kepada ASMA Allah.
Adapun huruf LAM Akhir itu nyatanya kepada SIFAT Allah.
Adapun huruf HA itu nyatanya kepada ZAT Allah.

Adapun AF’AL itu nyata kepada TUBUH kita.
Adapun ASMA itu nyata kepada HATI kita.
Adapun SIFAT itu nyata kepada NYAWA kita.
Adapun ZAT itu nyata kepada ROHANI kita.

Masalah yang menyatakan ALAM. Adapun ALAM itu atas 2 (dua) perkara :
1. ALAM KABIR (ALAM BESAR/ALAM NYATA).
2. ALAM SYAQIR (ALAM KECIL/ALAM DIRI KITA).

Adapun ALAM KABIR itu adalah alam yang NYATA INI.
Adapun ALAM SYAQIR itu adalah alam DIRI KITA INI.

ALAM KABIR (ALAM BESAR) itu sudah terkandung didalam ALAM SYAQIR karena ALAM SYAQIR itu bersamaan tiada kurang dan tiada lebih, lengkap dengan segala isinya bumi dan langit, arasy dan kursy, syurga, neraka, lauhun (tinta) dan qolam (pena), matahari, bulan dan bintang.

Adapun BUMI / JASMANI didalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis yaitu :
1. BULU.
2. KULIT.
3. DAGING.
4. URAT.
5. DARAH.
6. TULANG.
7. LEMAK (SUM-SUM).

Adapun LANGIT / ROHANI (OTAK/ARASY) didalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis pula :
1. DIMAK (LAPISAN BERPIKIR/RUH NABATI).
2. MANIK (LAPISAN PANDANGAN/RUH HEWANI).
3. NAFSU (RUH JASMANI).
4. BUDI (RUH NAFASANI).
5. SUKMA (RUH ROHANI).
6. RASA (RUH NURANI).
7. RAHASIA (RUH IDHAFI).

Adapun MATAHARI didalam tubuh kita yaitu NYAWA kita.
Adapun BULAN didalam tubuh kita yaitu AKAL kita.
Adapun BINTANG didalam tubuh kita yaitu ILMU kita (ada yang banyak dan ada pula yang sedikit).
Adapun SYURGA didalam tubuh kita yaitu AMAL SHALEH kita.
Adapun NERAKA didalam tubuh kita yaitu DOSA-DOSA kita.

Adapun LAUT didalam tubuh kita ada 2 (dua) yaitu :
1. LAUT ASIN.
2. LAUT TAWAR.

Adapun LAUT ASIN didalam tubuh kita yaitu AIR MATA dan KERINGAT kita.
Adapun LAUT TAWAR didalam tubuh kita yaitu AIR LUDAH kita.

Adapun MAHLIGAI didalam tubuh kita ada 7 (tujuh) pula yaitu :
1. KULLU JASAD (seluruh tubuh / ruhul hayat )
2. AN-NATIQA ( Di Dahi / fikiran )
3. AL-AKFA ( Tengah dada / nafsun )
4. AL-KHAFI ( diatas tete kanan / budi pekerti )
5. AL-QALBI. ( di bawah tetek kiri )
6. AR-RUHI ( di bawah tetek kanan )
7. AS-SIRRI ( diatas tetek kiri ).

Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk kita semua, kalaupun ada kekurangan atau kekeliruan, itu semua karna kelemahan diriku sebagai seorang hamba

Rabu, 03 Agustus 2011

Cara ternak ulat hongkong

Ulat hongkong mempunyai beberapa kandungan nutrisi diantaranya adalah sebagai berikut;

I. Tabel Kandungan Nutrisi Ulat Hongkong

No

Kandungan

Prosentase (%)

1

Protein kasar

48%

2

Lemak kasar

40%

3

Kadar abu

3%

4

Kandugan ekstrak non nitrogen

8%

5

Kadar air

57%


Kandungan lemak yang terdapat pada ulat hongkong sering lebih tinggi daripada kandungan proteinnya, sehingga pemberian ulat hongkong yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya dengan segala aspek ikutanya.

II. jenis –jenis pakan ulat hongkong

Bahan makanan /konsumsi ulat hongkong terdiri dari beberapa macam jenis yang ada di sekitar kita diantaranya adalah;

1. Polard/ Makanan Ayam

2. Bahan pakan lain

a. Ampas tahu

b. Batang pohon pisang

c. Batang talas

3. Buah-buahan

a. Pepaya

b. Manisah/labu siam

4. Sayuran

a. Bisai

b. Sawi

Atau dengan kata lain pakan ulat hongkong yang cukup murah seperti tersebut di atas dapat juga di peroleh dari pakan atau sayuran yang banyak mengandung air.

III. Dampak pemakaian ulat hongkong sebagai pakan ternak

Pemakaian ulat hongkong untuk konsumsi ternak mempunyai dampak positif dan negatif diantaranya adalah;

a. Dampak Positif Pemakaian Ulat Hongkong

1. Burung yang mendapat pakan sampingan ulat hongkong dapat mengeluarkan bunyi atau kicau yang bagus di bandingkan tanpa mengkonsumsi ulat hongkong.

2. Ikan yang mendapat pakan sampingan ulat hongkong akan lebih sehat dan mempunyai daya tahan tubuh yang relatif baik serta mempunyai daya tarik yang indah dari warna kulitnya.

3. Udang yang mengkonsumsi ulat hongkong mempunyai pertumbuhan yang relatif lebih cepat dari udang biasa yang tidak mengkonsumsi ulat hongkong.

b. Dampak Negatif Pemakaian Ulat Hongkong

1. Menambah biaya perawatan

2. Penggunaan ulat hongkong dapat mengganggu aspek kesehatan khususnya pada burung

3. Burung yang mengkonsumsi ulat hongkong ini akan mengalami masalah atau penyakit diantaranya adalah sakit mata dan pencernaan yang tidak sehat

4. Pemakaian berlebihan pada ikan akan menyebabkan kegemukan dan efek lainya

III. Metode penggunaan

Untuk pemberian pakan terhadap burung agar tidak terjadi hal yang tdak di inginkan biasa di lakukan adalah sebagai berikut;

a. Ulat hongkong tidak boleh dikonsumsi burung dalam keadaan hidup.Caranya, Ulat hongkong harus di celupkanke dalam air hangat agar mati,kemudian baru diberikan kepaada burung berkicau.

b. Ulat hongkong tidak boleh di gunakan secara berlebihan karena zat kitinya yang menyebabkan burung mengalami gangguan pencernaan. Demikan pula dengaan ikan hias ,penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan dan gangguan pada kulit.

IV. Kandungan nutrisi makanan ulat hongkong

Nutrisi yang di butuhkan oleh ulat hongkong adalah protein,lemak kasar dan kadar air yang mempunyai nilai prosentase yang tinggi atau pada buah dan sayuran yang mengandung unsur tersebut. Oleh karena itu dalam usaha ternak ulat hongkong yang ada sekarang ini selain menggunakan pakan yang sudah tersedia dalam pabrik,juga dapat di cari pada buah dan sayuran yang ada di pasar terutama yang mengandung tiga unsur (protein, lemak dan kadar air yang tinggi), dalam praktek yang ada di lapangan pakan yang mudah dan murah harganya adalah buah pepaya yang masih muda.

V. Persiapan alat dan bahan

a. Alat

Media atau alat yang di gunakan dalam pembuatan tempat budidaya ulat hongkong adalah:

1. Gunting

2. Paku

3. Triplek

4. Isolasi

5. Hammer(palu)

6. Gergaji

7. Kayu

8. Alat penggiling dan pengayak

9. Alat penimban dan penakar

10. Alat pengaduk dan pencampur

11. Alat pemasak

12. Alat pengering

13. Alat penyimpan

b. Bahan

Bahan yang di pakai dalam budidaya ulat hongkong adalah ulat itu sendiri

VI. Proses Pembuatan Tempat Pemeliharaan

Proses pembuatan tempat untuk pemeliharaan ulat hongkong tergolong cukup mudah dan biaya murah dan tidak harus memerlukan tempat yang luas, diantaranya adalah:

1. Pemeliharaan skala kecil dapat menggunakan beberapa kotak kayu/triplek berukuran 60x40x7x1.5 cm yag dilapisi dengan isolasi pada bagian dalamnya/bibirnya, atau ember plastik, baki, atau waskom.

2. Pembuatan rak-rak kayu dengan system bertingkat-tingkat dengan ketentuan jarak antar rak kurang lebih 10cm.

3. Kotak/wadah di buat terbuka agar mudah dalam proses perawatan maupun saat masa panen.

4. Medium pemeliharaan yangberupa campuran dedak halus dan ampas tahu kering atau tepung jagung yang di campur tepung tulang dan tepung ikan yang telah di saring/di ayak ,di tebar pada dasar wadah setebal 2-3cm.

VII. Proses Pembibitan

Siklus hidup ulat hongkong terdiri dari 4 tahap sampai ulat siap untuk di pasarkan ke konsumen,yaitu;

a. Telur

Siklus ini bisa berlangsung antara 3 – 3,5 bulan.Telur pada umumnyaberbentuk seperti kacang dalam bentuk bergerombol atau sendiri-sendiri.Ukuran telur ini kurang lebih 1,8 – 1,9 mm dengan diameter sekitar 1mm.Telurtersebut biasanya diselimuti oleh suatu bahan cair yang lengket sehingga kerap mereka tertutup oleh bahan-bahan yang menempel pada telur tersebut.Telur akan menetas setelah sekitar 7 hari

b. Larva

Larva yang baru menetas berukuran sekitar 3mm dengan berat kurang lebih 0,6mg. Pada awalnya larva ini berwarna keputihan .Kemudian secara perlahan akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan.Larva atau ulat hongkong ini akan berganti kulit sebanyak 15 kali sebelum akhirnya berubah menjadi kepompong.Pada suhu ruangan normal larva akan tumbuh mencapai ukuran optimalnya setelah 3 – 3,5 bulan. Pada saat itu ulat bisa mencapai panjang sampai dengan 3 cm dan berat rata-rata 150 mg.

c. Kepompong

Proses selama menjadi kepompong ini kurang lebih 7 hari baru menetas, dan penetasan ini di tandai dengan 3 warna yaitu; warna merah, putih, putih kemerah-merahan dan hitam.

d. Serangga dewasa

Serangga dewasa pada umumnya akan hidup selama 2 sampai 3 bulan. Selama itu seekor serangga betina bisa memproduksi telur sebanyak 200 – 300 butir.

a. Beli ulat kecil

Bila pembelian di lakukan di luar kota di khawatirkan ulat hongkong akan mengalami beberapa penyakit yang di timbulkan proses transportasi dari tempat pembelian sampai ke kandang.

b. Pembesaran Ulat hongkong

Pembesaran ulat hongkong memerlukan waktu kurang lebih 7hari dengan catatan pemberian makan selama 7 hari tidak mengalami pengurangan atau penyusutan.

c. Proses kepompong

Proses selama menjadi kepompong ini kurang lebih 7 hari baru menetas, dan penetasan ini di tandai dengan 3 warna yaitu; warna merah, putih kemerah-marahan daan hitam.

d. Pemilihan/sortasi kepompong

Proses pemilihan/sortasidi lakukan secara serempak dan dalam waktu yang sama atau satu hari harus selesai. Proses ini di lakukan dengan tujuan menyeragamkan kepompong agar waktu proses penetasan ddapat bersama-sama. Bila tidak di lakukan maka yang timbul adalah penetasan yang tidak serempak yang mengakibatkan ulat hongkong yang menetas duluan akan menginjak-injak kepompng yang belum menetas.

e. Penetasan kepompong

Proses penetasan kepompong membawa waktu kurang lebih 7 hari dan harus selalu di control agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan peternak seperti ulat mati. Setelah itu menunggu selama kurang lebih 7 hari sampai warna dari penetasan kepompong itu menjadi berwarna hitam.

f. Kepek

Setelah menjadi kepek proses selanjutnya adalah memilih kepek, karena kepek setelah menetas mengalami tiga siklus warna yaitu; warna merah ,puti kemerah-merahan dan warna hitam.

g. Pemilihan/sortasi kepek

Pemilihan kepek dilakukan untuk memisahkan kepik yang mati dan kepik yang hidup. Kepik yang hidup di letakkan pada sebuah media penampungan yang berbentuk kotak persegi dan terbuat dari triplek yang di lapisi isolasi pada bagian dalamnya, yang tujuanya adalah untuk menahan kepek untuk tidak keluar dari media . Untuk kepek yang mati pada bagian peternak di jual pada pengepul atau ke peternak ikan disamping harga jual kepek yang mati adalah murah dan juga tidak terlalu berat untuk di bawa.

h. Media penempatan ulat hongkong

Media ini di perlukan untuk menampung ulat yang sudah jadi dengan spesifikasi media yangdi pakai selama ini oleh peternak adalah sebagai berikut;

a. Panjang 60 cm

b. Lebar 40 cm

c. Tinggi 6 cm

d. Tebal dinding 1,5 cm

Media ini biasanya untuk pertama kalinya di isi polar kurang lebih ¾ kg atau setara dengan jumlah ulat kurang lebih 1000 ekor atau dua gelas aqua. Yang pada sisi-sisinya di lapisi dengan isolasi dengan tujuan agar ulat nantinya tidak bisa keluar dari media . Dan proses ini yang paling banyak di pakai oleh peternak.

i. Pemilihan/sortasi kepek dan makanan ulat hongkong

Setelah berjalan kurang lebih 7 hari di lakukan pemilihan kepek dan polar dengan cara di ayak seingga pemisahan kepek lebih cepat.

j. Pemberian makanan awal

Pemberian makanan awal pada media ukuran kotak 60x40x6x1,5 cm adalah ¾ kg polard dengan tujuan agar pada saat penempatan awal ulat ke dalam kotak sudah ada makanan.

k. Pemberian makanan suplemen/tambahan

Pemberian makanan suplemen atau tambahan ang berupa buah –buahan dan sayuran adalah untuk menunjang proses pertumbuhan dari ulat hongkong itu sendiri yang memerlukan beberapa kandungan nutrisi yang di perlukan seperti protein, kadar air, lemak, kadar abu yang kesemuanya itu terdapat pada buah –buahan dan sayuran seperti tersebut diatas.

Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan kebutuhan maka proses penyerpihanya di lakukan dengan menggunakan mesin pasrah, tetapi sebelumnya yang di lakukan oleh peternak adalah dengan menggunakan pisau, karena memakan waktu yang cukup lama maka di lakukan dengan menggunakan mesin.

l. Pemberian makan sebelum panen

Pemberian makan sebelum masa panen di lakukan adalah buah-buahan dan sayuran mulai dari umur ulat hongkong atau masa penaburan kepek yang pertama kali sampai dengan umur45 hari.

m. Masa panen ulat hongkong

Masa panen ulat hongkong di kakukan setelah umur ulat hongkong mencapai 45 hari dengan ukuran yang sedang atau tanggung karena ukuran yang lebih besar jarang di sukai oleh konsumen.

VIII. Waktu Pemberian Makanan

Waktu pemberian makanan pada ulat hongkong yang selama ini di lakukan oleh peternak adalah seperti dalam table berikut;

Tabel tiga waktu pemberian makanan

NO

Jenis pakan

Polard ( kg )

Buah-buahan dan sayuran ( kg )

1

Sesuai dengan ukuran

Kotak 60x40x6x1,5 cm

Adalah ¾ kg

Sayuran/buah-buahan selama 24 jam secara rutin (agar tidak membusuk )

Jumlah pakan yang harus di berikan pada ulat hongkong tergantung pada kapasitas ulat hongkong pada papan pemeliharaan ,semakin lebar ukuran papan maka semakin banyak pula pakan yang harus di berikan.

Demikian sekelumit tentang cara ternak ulat hongkong , amalkan pengalaman anda dalam bidang peternakan ulat hongkong kepada tetangga dan seluruh masyarakat yang mau berbisnis usaha ulat hongkong.